Dunia Film
Film-film yang dramatis pertama kali diberikan seolah-olah melalui proscenium (gaya spesifik teater). karena hasil kamera yang ditempatkan pada satu posisi, dan semua tindakan dalam adegan tersebut yang berlangsung dalam sudut pandang kamera. pandangan penonton sama seperti penonton yang sedang duduk pada pusat barisan depan teater.
Sutradara Amerika DW Griffith adalah seorang sutradara film terkemuka dan merupakan seorang perintis film Amerika untuk memindahkan para penonton ke atas panggung dengan karya-karya seperti For Love Of Gold (1908), The Lonely Villa (1909), The Lonedale Operator (1911), dan yang sangat berpengaruh, tapi sangat rasis , Birth of a Nation (1915).
"Lihat di sini!" Katanya kepada penonton dengan kamera-nya "Sekarang di sini!" Griffith tidak hanya mengajak bergerak kepada penonton ke tempat kejadian, ia kemudian membalikan kursi mereka dengan cara ini dan itu-memindahkan mereka ke wajah karakter, kemudian di Detik berikutnya menariknya ke belakang "teater" untuk mendapatkan tampilan yang lebih besar dari karakter dalam kaitannya dengan karakter lain atau menampilkan karakter dalam hubungannya dengan lingkungan nya.
Alasan untuk menempatkan penonton ke TKP adalah membuat cerita lebih menarik-lebih dramatis. Tapi dengan memindahkan penonton ke dalam tindakan dan memfokuskan perhatian mereka pertama kalinya di sini, sekarang ada, sutradara bisa dengan mudah menjadi sangat bingung dan mendisorientasikan penonton.
Alasan untuk menempatkan penonton ke TKP adalah membuat cerita lebih menarik-lebih dramatis. Tapi dengan memindahkan penonton ke dalam tindakan dan memfokuskan perhatian mereka pertama kalinya di sini, sekarang ada, sutradara bisa dengan mudah menjadi sangat bingung dan mendisorientasikan penonton.
Geografi lokasi atau keutuhan tubuh karakter menjadi terfragmentasi. pada tangan milik seseorang? Dimana karakter A dalam hubungan spasial dengan karakter B? Biasanya sutradara tidak ingin menimbulkan kebingungan. Sebaliknya, dia ingin penonton merasa nyaman dalam dunia film ini menjadi sangat spasial (dan temporal) yang berorientasi sehingga cerita dapat berlangsung tanpa hambatan.
Biasanya sutradara ingin penonton tahu, "tangan itu milik Bob, dan Bob duduk di sebelah kanan Ellen" (bahkan jika kita belum melihat Ellen untuk sementara waktu). Ada saat-saat, bagaimana pernah, ketika kita akan menggunakan kemungkinan ini untuk beberapa kebingungan dan disorientasi untuk keuntungan kita untuk membuat kejutan atau ketegangan tersendiri.
Kesimpulan
Film adalah lakon (cerita) gambar hidup. Merupakan sudut pandang sutradara yang dimaksudkan untuk membuat sebuah alur cerita yang menarik yang akan diberikan kepada penontonnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar